Laman

Powered By Blogger

Rabu, 29 Juni 2011

Global Positioning System

Sistem GPS
Satelit GPS mengelilingi bumi 2x sehari
Satelit ini mentransmisikan signal ke bumi
Signal tersebut digunakan untuk menghitung posisi
GPS membedakan waktu yang ditransmisikan untuk menghitung posisi
Waktu tersebut dihitung sebagai jarak dari beberapa Satelit GPS untuk hitung posisi di bumi & permukaannya, termasuk exosphere

Dasar Kerja GPS
GPS harus memiliki setidaknya 3 satelit untuk hitung posisi 2D dan pergerakannya.
Dengan 4 satellites, GPS kita dapat menghitung posisi 3D position (latitude, longitude & ketinggian).
Dengan informasi posisi, GPS dapat menghitung data lain seperti : kecepatan, arah, lintasan, jarak tempuh, jarak ke tujuan, matahari terbit & terbenam dan lain-lain.

Keakuratan Perangkat GPS
GPS umumnya memiliki 12 chanel secara parallel.
Faktur atmosfir dapat mengurangi ketepatan.
GPS untuk penerbangan dapat mencapai keakurasian sampai dengan +/- 15 meters.
WAAS (Wide Area Augmentation System) dapat meningkatkan keakurasian hingga +/- 3 – 8 meters.
Tidak ada alat khusus atau biaya extra untuk mendapatkan signal WAAS, selama negara tersebut memasang WAAS ground / koresi satelit.
Sedang Differential GPS (DGPS) dapat meningkatkan keakurasian hingga +/- 3-5 meter.
DGPS terdiri dari alat yang menerima signal dan mentransmisikan ulang untuk mengoreksi posisi, alat ini dipakai untuk penerbangan, di Halim Airport ada 2 unit DGPS untuk meningkatkan keakurasian.
Untuk koreksi ini GPS kita harus memiliki differential beacon receiver and antenna, seperti pada GPS295 dimana kita dapat menyetel frequensi dari beacon tersebut.

Referensi Peta
Secara umum referensi peta khususnya penerbangan yangdigunakan ialah WGS84.
WGS84 adalah referensi tetap yang digunakan untuk pemodelan bumi yang terdiri dari data primer dan sekunder
Data primer ialah bentuk lonjong dari bumi, kecepatan putar melingkar serta masa bumi yang termasuk dalam referensi elips
Sedangkan data sekunder ialah data model gravitasi bumi.
Seluruh data navigasi (udara) distandardkan dengan WGS 84 standard untuk memenuhi persyaratan RNAV (Radio Navigasi) untuk memenuhi global referensi.

Satelit GPS
Satelit GPS pertama diluncurkan tahun 1978.
24 satelit di capai pada tahun 1994, sekarang telah lebih dari 30 GPS satelit berorbit diatas bumi kita.
Usia dari Satellite rata rata 10 thn, setelah itu ada pergantian / perawatan rutin.
Berat Satelit sekitar +/- 2,000 pounds (hamper 1 ton)
Lebar antenna solar panelnya +/- 17 feet (+/- 5 meter).
Power Transmisinya <= 50 watts.
Posisi orbit berada pada ketinggian +/- 12,000 miles diatas permukaan bumi.
Kecepatan jelajahnya 7,000 mph.
GPS Satelit menggunakan tenaga SOLAR (sinar matahari), tapi disediakan backup baterai untuk menghindari Gerhana Matahari Total.
Tenaga yang digunakan untuk menjaga orbitnya ialah beberapa roket kecil.

Sinyal GPS
Signal GPS ada 2 signal L1 & L2
L1 bekerja pada frequency 1575 MHz pada gelombang UHF band.
Bergerak langsung lurus (line of sight) menembus awan, kaca dan plastik.
Yang menghambat transmisinya ialah Objek padat spt: gedung, pohon, gunung, dll.
Terdapat tiga informasi pada sinyal GPS:
Pseudorandom code(I.D. code) : ialah informasi yang dikirimkan ke unit penerima bahwa unit kita menerima signal seperti pada halaman satelit ditunjukan dengan diagram batang BAR
Ephemeris data : ialah data kekuatan signal serta informasi waktu
Almanac data: ialah info tentang dimana lokasi Satelit sebenarnya yang menunjukan posisi satelit pada halaman GPS Satellite status.

Sumber Kesalahan
Keterlambatan dari pantulan Ionosphere dan troposphere : terjadi penurunan ketepatan akibat dari keterlambatan waktu saat signal saat menembus lapisan ini, namun GPS dapat mengkoreksi dengan mengasumsikan factor kesalahan rata rata.
Eror dari Pantulan signal: hal ini terjadi jika signal GPS berpantul melalui objek spt bangunan atau gunung sebelum dia diterima unit kita.
Kesalahan Waktu dari unit kita: Ketepatan waktu / jam dari unit kita tidak setepat jam Atom di GPS satelit (GPS memakai Atomic Clock). Untuk itu ada sedikit error waktu.
Orbital errors — dikenal sebagai ephemeris errors, hal ini terjadi jika ada pergeseran dari orbit / laporan dari satelit untuk posisinya.
Jumlah satelit yang diterima: Tambah banyak signal yang diterima tambah tinggi ketepatannya, Banugnan, gunung, gangguan elektronik, bahkan pohon rindang dapat mengurangi ketepatan.
Posisi relative dari Satelit / gangguan sisi miring: hal ini terjadi jika posisi satelit terletak pada sudut yang sangat lebar atau sangat dekat atau hamper berhimpitan satu sama lain sehingga perhitungan ketepatan berkurang.
Penurunan degradasi yang diatur oleh departemen pertahanan Amerika / SA (Selective Availability): hal ini dilakukan untuk menghindari militer menggunakan ketepatan dalam hal khusus, dan militer bahkan menggunakan / mengatur orbit yang terfokus pada area tertentu seperti apda perangteluk, SA ini telah di hapuskan, karena pihak sipil khususnya penerbangan sipil mengajukan keberatan akhirnya pada Mei 2000, pemerintah menghapuskan SA ini agar penerbangan sipil memiliki ketepatan yang lebih baik.

Selasa, 14 Juni 2011

PENERIMAAN SISWA BARU SMK NEGERI 1 PURWOREJO 2011

Tanggal : 20 s/d 25 Juni 2011
Waktu : Pukul 08.00 s/d 13.00 WIB
Jum'at hanya sampai jam 11.00
Program Keahlian :
T. Sipil 1 kelas
T. Arsitektur 1 kelas
T. Furniture 1 kelas
T. Listrik 3 kelas
T. Las 1 kelas
T. Permesinan 2 kelas
T. Mek. Otomotif (TKR) 2 kelas
Daya tampung tiap kelas 36 siswa (Jumlah dikurangi siswa yang tidak naik)
Biaya pendaftaran + tes fisik dan wawancara Rp 35.000,-
Keterangan lengkap bisa dilihat di SMK Negeri 1 Purworejo mulai Senin, 13 Juni 2011

A. SYARAT – SYARAT :
1. Memiliki STTB SMP / MTs atau yang sederajat.
2. Memiliki STK(SKHU) SMP / MTs atau yang sederajat ( Asli ) atau Daftar Nilai UN Asli.
3. Berusia setinggi-tingginya 21 Tahun, terhitung tanggal 13 Juli 2011 dibuktikan dengan foto copy Akta Kelahiran / Surat Kenal Lahir.
4. Tidak buta warna, tidak tuna rungu, dan tidak tuna wicara yang dibuktikan dengan hasil tes fisik oleh tim dari SMK N I Purworejo.
5. Tidak cacat tubuh yang dapat mengganggu kegiatan belajar dan praktek
6. Rambut tidak disemir khususnya selain warna hitam, tidak bertato, tidak bertindik khususnya pria
7. Tinggi badan :
- Bidang keahlian Teknik Kendaraan Ringan (Otomotif)
Pria minimal 155 Cm
Wanita minimal 150 Cm
- Bidang keahlian Teknik Pemesinan
Pria minimal 155 Cm
Wanita minimal 155 Cm
- Bidang keahlian Teknik Las
Pria minimal 155 Cm
Wanita minimal 150 Cm
- Bidang keahlian Teknik Listrik
Pria minimal 155 Cm
Wanita minimal 150 Cm
- Bidang keahlian Teknik Bangunan
Pria minimal 150 Cm
Wanita minimal 145 Cm
8. Tidak memiliki Alpa lebih dari 5 hari selama belajar di SMP di tingkat III yang dibuktikan dengan buku raport (membawa Raport asli )
9. Bonus kejuaraan bagi pendaftar (fotocopy piagam yang dilegalisir dinas terkait) memiliki piagam minimal juara I Tk. Kecamatan yang berlaku maksimal 3 tahun terakhir dan asli dapat dilampirkan. Tambahan bonus hanya diambil dari salah satu prestasi tertinggi dari nilai kejuaraan yang diperoleh, bukan jumlah dari seluruh nilai kejuaraan.